Minggu, 13 September 2015



Menunggu takdir-Nya

Masa peralihan anak-anak menuju kedewasaan membutuhkan perjalanan panjang namun mengesankan.
     Suara Adzan baru saja meninggalkan gendang telinganya. Setelah tunai kewajibanya, tak lupa ia membuka mushafnya  melantunkan beberapa ayat di dalamnya. Ditemani suaminya yang tengah mengecek ayat demi ayat yang telah dihafalkanya. Beberapa menit seletah Affy menutup mushaf Al-Quran mahar pernikanya, dibukalah pembicaraan antara pasangan muda tersebut.
“Mi, nanti malam umi gak usah masak kita makan diluar saja” suara lembut memecah suasana dingin menjadi hangat.
“Loh, kenapa? Kan lebih hemat masak sendiri, apa masakan umi ndak enak?”
“Pingin aja makan berdua sama bidadari surgaku ini. Masakan umi pokonya paling mantab deh. Walaupun masih enakan masakan abi” goda suami Affy
“Yah abi ini mau muji apa nyindir  sih ” senyumnya tertahan
     Senja datang dengan damai mengubah cerahnya cahaya matahari menjadi gelap dan malam ditemani semburat cahaya bulan serta bintang-bintang bertebaran di awan hitam. Berangkatlah pasangan tersebut menuju tempat tujuan makan malam. Bukan Cafe atau restoran mahal, melainkan kios pedagang kaki lima dipinggir jalan. Tak ada lilin untuk menunjang malam dalam keromantis Affy dan Kiki. Hanya terlihat bulan digerumbulan awan. Seakan mengintip pasangan muda ini sedang bercanda dan berbincang lembut. Saling menguak rahasia masa SMA mereka.  Bercerita semua rasa masa remajanya.
                                                                        ***
            Di kota kecil ujung barat pulau Jawa meraka lahir. Terdaftar menjadi peserta didik dalam tahun yang sama disalah satu SMA pinggir kota meraka mengenal satu sama lain. Dengan sikap sedikit tomboy, jiwa petualang Affy sangatlah besar. Dibesarkaan dalam keluarga traveler membuatnya tertarik dengan hal-hal menantang. Dari berbagai ekskul di sekolah ia memilih pecinta alam sebagai kegitan tambahan diluar kegitan formal sekolah. Sering berkegiatan di alam luar Affy tak pernah sekalipun berfikir membuka kerudung yang telah menutup mahkotanya.
Azki Zaraa Muhammad biasa dipanggil Kiki ini lahir dalam keluarga sederhana. Sembari  menuntut ilmu, Kiki berjualan di sekolah. Jarak sekolah dan rumahnya yang jauh memaksa ia mencari tempat tinggal. Akhirnya Kiki memutuskan untuk nyantri di salah satu pondok dekat sekolahnya. Dia tinggal disana tanpa mengeluarkan biaya karena prestasinya dalam menghafal Al-Quran. Keluarga kecilnya sangat kental dalam hal keagamaan. Sejak kecil Kiki dituntut ayahnya untuk menghafal serta memahami Al-Quran.  Selama SMA Kiki tak terlalu tertarik dengan kegitan ekstrakulikuler. Di awal tahun pelajaran Kiki hanya mengikuti ekskul kerohanian Islam. Namun menjadi santri di pondok pesantren membuatnya bersosialisasi dengan banyak kawan dan membuatnya ingin mencoba tantangan. Akhirnya di tengah semester ia bergabung dalan ekskul pecinta alam. Dan saat itu Affy dan Kiki berjumpa pertama kalinya.
Hari ini adalah jadwal rutin ekskul pecinta alam berkumpul. Berhubung ketua ekskul sedang sibuk mengurus organisasi lainya, maka Affy selaku wakil membuka pembicaraan.
“Assalamu’alaikum..... Salam pencinta alam..” semangat Affy membara
“Wassalamu’alaikum.... sang penjaga alam” jawab semua anggota
“Oke berhubung Bang Andri lagi sibuk rapat kali ini ssya pimpin. Kali ini kita membahas kegitan tahuanan kita. Tahun ini kita hiking kemana, sasaran peserta siapa saja. Ada usul”
Atmajaya memangakat tangan.
“Iya Atma?”
“Gimana  kalau tahun ini kita hiking ke gunung. Untuk peserta, anggota  wajib berpartisipasi dan dari kawan-kawan yang bukan anggota boleh ikut dengan beberapa syarat. Jadi kita tidak terlalu terbebani dengan anak-anak yang bukan anggota pecinta alam”
“Oke  usulan bagus Atma. Ada usul lagi? Kalau tidak kita langsung membahas semua persiapan kegiatan.......”
Belum selesai ia berbicara, terdengar ketukan pintu markas mereka.
“Assalamu’alaikum.... permisi” suara Kiki memasuki ruangan.
“Wa’alalaikumsalam.... Eh Atma tolong kawan-kawan dipimpin untuk menyiapkan semuanya” Affy mengomando Atma sampil mendekati pintu menuju pintu markas.
“Ada apa?” tanya Affy cuek
“Em... aku mau gabung dengan ekskul ini. Aku udah bilang sama Bang Andri kemarin, katanya suruh langsung gabung hari ini sam kalian”
“Hah... gabung? Orang kayak kamu ini mau gabung sama ekskul ini? Bang Andri gimana sih kok nggak ngasih tau (kesal).  Ya udah gabung sama kawan-kawan gih. Eh bentar namamu siapa? Kamu anak masjidkan?” nada kesalnya masih terdengar.
“Eh iya sampai lupa, namaku Azki Zaraa Muhammad biasa dipanggil Kiki. Aku bukan anak masjid tapi aku anak rohis” jawabnya sopan tak menghiraukan nada kesal Affy.
“Oh, terserahlah” meninggalkan Kiki yang masih berdiri di pintu.
            Semua keperluan telah dibagi dengan baik oleh Atma. Dan semua anggota telah mengerti tugas-tugasnya. Persiapan acara tersebut langsung dikejakan semua dengan rapih. Arloji Affy menunjuk angka 4. Affy mengomando kawan-kawnnya untuk menyudahi semua kegitan di markas itu. Semua bergegas meninggalkan markas. Setelah semua pulang Affy yang meninggalkan markas terakhrir bertemu Bang Andri tepat di depan pintu markas. Ia mengomel dengan adanya Kiki yang masuk menjadi anggota pecinta alam ditengah semester.
“ Kiki itu temanku di pondok pesantren. Azki baik dan punya semangat untuk mentafakuri alam lewat kegitan pecinta alam ini. Fisiknya juga kuat kok” jawab Bang Andri . Affy pun tak bisa berbuat apa-apa selain menerima keputusan Bang Andri.
            Tiga kali seminggu semua anggota pecinta alam mengecek semua tanggungjawabnya untuk menyiapkan event mereka. Sikap cuek Affy tidak berubah sedikitpun pada Kiki. Namun Kiki tetap sopan denganya. Saat Affy terlihat kesusahan ia selalu menawari bantuan. Tetapi Affy tidak menghiraukanya.
            Sekian waktu dengan persiapan yang matang, waktu hikingpun tiba. Terdaftar tiga puluh orang sebagai peserta. Duapuluh empat anggota pecinta alam dan enam orang siswa lain yang sangat tertarik akan kegitan hiking ini. Mereka berangkat pagi buta. Sampailah mereka di gerbang awal pendakian. Perjalanan meraka sanagat membuat Affy gembira. Terlepas dari kegembiraanya itu, dia selalu kesal jika berjalan berjajar dengan Kiki. Entah apa yang difikirkan Affy. Perasaan Affy selalu aneh jika berada didekatnya. Dan dalam sepanjang perjalanya bibir Kiki tak lepas dari dzikir memuji alam yang ada dipandanganya. Setiap dalam waktu istirahat tak lupa Kiki membaca tiga sampai lima ayat Al-quran yang tak lepas dari genggamanya.
            Sampai di camp terakhir, senja sudah tiba . Camp itu berada di tepi danau dengan air jernih dan ikan berenang terlihat jelas dari permukaan. Banyak pula pendaki lain yang tengah memancing saat rombongan Affy sampai di camp tersebut. Tempat luas dengan dikelilingi bukit-bukit kecil itu adalah titik dimana awal perjalanan menuju puncak yang sebenarrnya. Tenda-tenda mini segera didirikan sebelum malam merebut cahaya matahari senja.
“Tau gitu gua bawa pancingan nih” gumam Jaya.
“Buat apa coba? Airnya sedingin es gitu apa ada ikan idup disitu?” sahut Bob.
“Aduh Bob” gerutu Jaya.
Kiki yang tak sengaja mendengar perbincangan mereka tentang pancing langsung bergegas ke tenda menengok tas ranselnya. Siapa tahu ada senar pancing dan kailnya tertinggal di tasnya. Tak heran soalnya kakaknya hobi banget mancing.
“He’em.... pingin mancing ya?” sahut Kiki setelah mengambil senar dan kail yang tertinggal ditas
“Eh, iya nih. Kan lumayan buat dibakar gitu. Perutkan nggak keroncongan gitu” jawab Jaya.
“Ini nih ada kail dan senar pancing tapi aku nggak bawa joranya” menyodorkan.
“Makasih Ki, sini gua akalin pake ranting buat joran pancingnya” tambah  Jaya.
            Jaya pun beraksi memancing denga alat ala kadarnya. Setelah beberapa jam memancing ia mendapatkan tiga ikan.  Dan kegelapan langit semakin pekat, akhirnya Jaya menyudahi  kegitan memancingnya. Berjalan menuju Kiki yang sedari tadi membaca mushafnya didepan tenda.
“Ngaji mulu. Nggak capek to? Nih gua dapet ikan. Ini yang satu khusus buat lo Ki. Soalnya lo udah minjemin alat-alat ini” mengacungkan pancing sederhanyanya.`
“Oh terima kasih tapi nggak usah buat yang lain aja, aku alergi ikan. Aku mah gak ada kata capek buat ngaji. Al-quran mah petunjuk buat kita”.
“Eh Jay, buat aku aja ikanya” suara Affy menyambar perbincangan Jaya dan Kiki.
“Hah buat elo. Nggak ah ntar lo ambil semua jatah gua. Liat tuh pipi lo udah chubby gitu”, sahut Jaya nyindir.
“Jay tawaranya masih berlakukan. Aku ambil deh jatah khususku”, tambah Kiki mengubah fikiranya.
“oke ini”, memberikan ikan kepada Kiki.
            Affy dari jauh memasang wajah kesal sambil memegang pipi chubbynya. Waktu telahmasuk jam sholat. Kiki mengingatkan teman-temanya. Kawan-kawanpun bergegas mengambil air wudhu di danau. Dinginya tak dihiraukan. Sholatlah mereka berjamaah. Setelah melaksanakan sholat mereka duduk melingkar mengelilingi api unggung yang mereka buat. Semua tengah sibuk membuka perbekalan mereka masing-masing. Jaya tengah sibuk membakar ikan pancingnya. Kiki yang katanya alergi ikan juga membakar ikan pemberian Jaya. Setelah ikan Kiki matang. Kiki memberikanya ke Lilian.
“Fy, ini nih ada ikan bakar”, teriak Lilian kepada Affy yang tengah sibuk mencari barang di ranselnya.
“Apa? Ikan bakar? Mau”, langsung lari dan duduk disamping Lilian untuk memakan ikan bajkar tersebut.
            Setelah ikanya habis Affy bertanya kepada Lilian dapat ikan bakar dari siapa.tapi Lilian tidak menjawab. Dari penglihatan Affy Jaya dan Bob nggak mungkin memberikan ikannya. Ia menerka-nerka, semua bukti menunjuk ke Kiki. Dalam fikiranya kenapa Kiki selalu baik kepadanya, padahal dia selalu tidak menghiraukan apapun yang dilakukan Kiki.
            Keesokan harinya mereka melanjutkan pendakian menuju puncak. Perjalanan mereka tak ada kendala. Dalam perjalan tersebut saat Affy kesusahan, Kiki selalu ada ditempat itu. Sampai Affy malu akan sikapnya kepada Kiki. Sampai dipuncak Kiki tidak lepas memuji ciptaan-Nya. Affy sangat gembira bisa sampai kepuncak. Kegiatan itu ditutup dengan upacara di puncak dan mengabadikannya dengan kamera. Setelah melihat sunrise mereka turun dan berkemas untuk kembali ke rumah masing-masing. Samapailah mereka di rumah masing-masing dengan selamat.
            Setelah kegitan itu Affy merubah sikapnya kepada Kiki. Affy merasa dirinya memiliki ruang untuk Kiki. Setiap kali Kiki megajak ngobrol saat berkumpul Affy selalu merasa nyaman. Semua kegitan yang dilakukan bersama membut Affy mengisi ruang kosong itu dengan semua yang berhubungan dengan Kiki. Tapi Affy tahu bahwa Kiki tak akan melakukan hal yang biasa dilakukan remaja lain. Dengan adanya Kiki di hati Affy, Affy mulai merubah perilakunya.
            Tak terasa sudah tiga tahun mereka menuntut ilmu di sekolah itu. Hari ini menjadi pesta kelulusan mereka. Ada rasa gembira dan sedih pada diri Affy. Gembira karena mereka bisa lulus dan sedih karena akan terpisah dengan kawan-kawan seperjunganya.
“Ki aku tahu lo, kamu punya hati sama Affy”, goda Andri.
“Hah kata siapa?”, elak Kiki.
“Nggak usah menutupi. Sikap kamu mulai kamu bertemu sama Affy itu udah beda. Buruan dinyatain ntar keburu jauh lo”, tambah Andri.
“Allah akan menyatukan mereka yang berjodoh”, jawab Kiki.
            Jawaban Kiki membuat Andri mengerti bahwa dugaanya selama ini benar. Dan mereka melanjutkan studinya masing-masing. Jarak yang jauh tidak mengurangi perasaan Kiki kepada Affy. Begitupun sebaliknya ruang kosong Affy telah penuh oleh Kiki. Setiap hari Affy selalu berdo’a agar bisa bertemu dengan Kiki.
            Tujuh tahun telah berlalu. Affy sudah tidak mendengar kabar teman-temanya. Ia hanya fokus dalam kariernya dalam berdakwah melalui tulisan tanganya. Sudah banyak bukunya yang telah terbit. Salah satu bukunya menceritakan perjalanannya saat remaja. Bang Andri telah menjadi tentara angkatan darat dan ditugaskan diluar kota. Jaya sukses menjadi pemilik kolam pemancingan. Dan Kiki telah sukses menjadi wirausaha. Dia mendirikan sebuah pondok pesantren tahfidz  Al-Quran untuk anak-anak di kota kelahiranya. Terlebih lagi semua anak-anak yang menjadi santri tidak dipungut biaya sedikitpun.
            Suatu ketika Kiki menemui Andri. Ia mengungkapkan bahwa ia ingin melamar Affy. Akhirnya dengan bantuan Andri. Kiki pergi ke rumah Affy untuk mengungkapkan maksud hatinya. Dengan dipampingi ayah dan ibunya Affy duduk menunduk disamping ibunya. Hatinya berdebar lebih kencang dari biasanya. Teringat memori masa SMA ketika ia bersikap cuek dan tidak sopan pada Kiki. Namun disamping itu ia teringat semua perhatian Kiki saat pendakian. Kiki menceritakan latar belakang keluarganya, pekerjaan dan alasannya untuk meminang Affy. Ayahnya mengerti dan setuju jika ia menjadi menantunya, ayahpun menyerahkan semua keputusan keepada Affy.
“Fy, kamu sudah tahu maksud pemuda ini. Kamu bisa menjawabnya, Nak?” ucap ayahnya kepada Affy.
“Iya Yah, Affy siap jadi pendamping pemuda ini”,jawab Affy.
Semuanya menjadi indah dengan jawaban tulus Affy. Akhirnya beberapa bulan kemudian mereka melangsungkan akad nikah dengan balutan Islam yang sangat kental. Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan dan jodoh adalah mutlak ada ditangan Allah.

Kamis, 30 April 2015



Ayyamul Bidh dan Senin, Kamis
            Sering kita jumpai orang-orang berpuasa sunnah bahkan kita melakukan puasa-puasa sunnah tersebut. Seperti halnya puasa Senin Kamis. Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari senin? Maka beliau menjawab: Itu adalah hari yang aku dilahirkan padanya,dan aku diutus,atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR.Muslim:1162.) Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan yang lainnya dari Aisyah radhiallahu anha bahwa beliau ditanya tentang puasanya Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam, maka beliau menjawab: adalah beliau senantiasa menjaga puasa pada hari senin dan kamis” (HR.Tirmidzi (745),Ibnu Majah:1739,An-Nassai (2187),Ibnu Hibban (3643).dan dishahihkan Al-Albani dalam shahih Ibnu Majah). Dan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallahu ‘alaihi wasalam berpuasa pada hari senin dan kamis. Lalu ada yang bertanya: sesungguhnya engkau senantiasa berpuasa pada hari senin dan kamis? Beliau menjawab:
تُفَتَّحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يوم الإثنين وَالْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ فِيهِمَا لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شيئا إلا الْمُهْتَجِرَيْنِ يُقَالُ رُدُّوا هَذَيْنِ حتى يَصْطَلِحَا
dibuka pintu-pintu surga pada hari senin dan kamis,lalu diampuni (dosa) setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun,kecuali dua orang yang saling bertikai,dikatakan: biarkan mereka berdua sampai keduanya berbaikan.” (HR.Tirmidzi (2023),Ibnu Majah (1740),dan dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi dan Ibnu Majah).
            Hari Senin dan dan Kamis merupakan hari kelahiran Rasul, hari saat Rasul di utus dan hari dimana wahyu diturunkan kepada Rasul. Dan hari Senin, Kamis dibuka pintu-pintu surga lalu diampuni dosanya. Seperti hadist-hadist yang tercantm diatas. Alangkah bahagianya kita, saat dibukakan pintu surga kita sedang menahan amarah dan melakukan dosa dengan berpuasa.
                 Jelaslah asal usul amalan puasa sunnah Senin Kamis sebagai amalan sunnah Rasul, dan kita patut mencontohnya. Ada satu lagi puasa sunnah yang dikerjakan pada setiap bulanya. Puasa ini disebut Ayyamul Bidh(Hari putih). Nama ini diambil dari keadaan hari tanggal 13,14,15 bulan Hijriah, saat itu bulan purnama dan cahayanya terang berwarna putih.
                   Dari hadits Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam berkata kepadanya: dan sesungguhnya cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan,karena sesungguhnya bagimu pada setiap kebaikan mendapat sepuluh kali semisalnya,maka itu sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR.Bukhari:1874, Muslim:1159). Juga dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa beliau berkata:“Teman setiaku Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam memberi wasiat kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam setiap bulan,mengerjakan shalat dua raka’at dhuha,dan agar aku mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur.” (HR.Bukhari:1180). Puasa setiap bulan ini lebih utama dan dianjurkan untuk berpuasa pada pertengahan bulan hijriyyah, yaitu tanggal 13,14 dan 15. Hal ini berdasarkan hadits yang datang dari Abu Dzar radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam bersabda:  wahai Abu Dzar,jika engkau hendak berpuasa tiga hari dalam sebulan,maka berpuasalah pada hari ketiga belas,empat belas dan lima belas.” (HR.Tirmidzi:761,An-Nasaai:2424,ahmad:5/162,Ibnu Khuzaimah: 2128,Al-Baihaqi: 4/292.Dihasankan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’:4/101-102).
Keutamaan yang besar dalam berpuasa pertengahan bulan  tersebut, dimana Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah meninggalkan amalan ini. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhu bahwa beliau berkata: adalah Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah meninggalkan puasa pada hari-hari putih,baik diwaktu safar maupun disaat mukim.” (HR.At-thabarani: ,dishahihkan Al-Albani dalam shahihul jami’:4848).
Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Puasa Ayyamul bidh ini bisa dilakukan setiap bulanya pada tanggal 13,14, dan 15 di bulan-bulan Hijriah. Akan tetapi pada bulan Dzulhijjah puasa pada tanggal 13 tidak bisa dilakukan karena termasuk pada hari tasyriq(hari yang diharamkan untuk berpuasa)
            Semoga sedikit info ini dapat menambah pengetahuan kita. Dan memantabkan hati kita untuk belajar mengerjakan amalan-amalan Rasulullah SAW. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman. Aamiin......(Coffee)

Rabu, 29 April 2015

lirik edcoustic coz i'm here for you dan terjemahan



Coz I’m here for you
Edcoustic

VERSE
Look inside… Inside your heart                                 lihat kedalam…..kedalam hatimu
You’ll see the light of you will never be apart            kamu melihat cahaya disana yang tidak pernah padam
That’s your dream, Then meke it true                         itu mimpimu, buatlah nyata
And you can count on me, in every step you do        dan kamu dapat mengandalkanku, dalam setiap langkahmu
BRIDGE
keep your dream in your way                                     raih mimpimu dengan jalanmu
never stop to learn and learn                                       jangan pernah berhenti belajar dan belajar
take this song beside you                                            iringi dengan lagu ini disampingmu
to realize that you can fly                                           wujudkan yang bisamembuatmu terbang
CHORUS
Whatever in your dream                                             Apapun mimpimu
Whatever in your mind                                               Apapun didalam fikiranmu
It doesn’t metter if you fail its OK                             yang membuat gagal  tidak masalah (oke)
Whatever they will say                                               Apapun yang mereka katakan
And make you feel despair and cry                            Dan membutmu sedih dan menangis
Don’t be sad coz I’m here for you                              Jangan bersedih karena aku disini untukmu